Sabtu, 23 November 2013

TUGAS B.INDONESIA VIII

Pengembangan Paragraf

Mengarang adalah mengembangkan beberapa kalimat topik. Dalam karangan itu kita harus mengembangkan paragraf demi paragraf. Oleh karena itu, kita harus dapat menempatkan kalimat topik. Satu paragraf hanya mengandung satu kalimat topik. Contoh di bawah ini menunjukkan perbedaan paragraf yang tidak hemat akan kalimat topik. Paragraf yang tidak hemat ini mengandung tiga buah kalimat topik.
Penggemar seruling buatan Frederick Morgan bersedia menunggu lima belas tahun asal memperoleh seruling buatan Morgan. Pertengahan bulan Juli Morgan menghentikan pemesanan seruling karena terlalu banyak pihak yang telah memesan seruling buatannya. Memang dewasa ini Morgan tergolong pembuat instrumen tiup kelas dunia.
Perhatikan paragraf berikut yang merupakan pengembangan kalimat-kalimat topik di atas.
Penggemar seruling buatan Frederick Morgan bersedia menunggu lima belas tahun asal memperoleh seruling buatan Morgan. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh beberapa penggemar seruling Eropa. Hal ini terjadi setelah Morgan mengemukakan bahwa pemesanan serulingnya ditutup.
Pada pertengahan bulan Juli Morgan menghentikan pemesanan seruling karena terlalu banyak pihak yang telah memesan seruling buatannya. Jika dibuat terus menerus, Morgan harus bekerja selama empat belas tahun guna memenuhi pesanan tersebut. Seruling buatan Morgan sangat berperan pada musik di dunia Eropa sejak tahun 1950.
Dewasa ini Morgan tergolong ahli pembuat instrumen tiup kelas dunia. Beberapa ahli lainnya adalah Hans Caolsma (Utreacth), Mortin Skovroneck (Bremen), Frederick van Huene (Amerika Serikat), Klaus Scheel (Jerman), serta Sighoru Yamaoka dan Kuito Kinoshito (Jepang). (Dikutip dari Arifin 1988:138).
Kalau kita amati, ternyata paragraf-paragraf yang terakhir lebih “berbicara” daripada paragraf sebelumnya yang mengandung tiga buah kalimat topik. Paragraf terakhir hemat akan kalimat topik, tetapi kreatif akan kalimat-kalimat penjelas.

Teknik Pengembangan Paragraf
Secara garis besar teknik pengembangan paragraf ada dua macam. Teknik pertama, menggunakan “ilustrasi“. Apa yang dikatakan kalimat topik itu dilukiskan dan digambarkan dengan kalimat-kalimat penjelas sehingga di depan pembaca tergambar dengan nyata apa yang dimaksud oleh penulis. Teknik kedua, dengan “analisis”, yaitu apa yang dinyatakan kalimat topik dianalisis secara logika sehingga penyataan tadi merupakan suatu yang meyakinkan.
Dalam praktek pengembangan paragraf, kedua teknik di atas dapat dirinci lagi menjadi beberapa cara yang lebih praktis, di antaranya dengan (a) memaparkan hal-hal yang khusus (umum-khusus/khusus-umum), (b) memberikan contoh, (b) menampilkan fakta-fakta, (c) memberikan alasan-alasan, dan (d) dengan bercerita, definisi luas, atau campuran. Ketiga cara tersebut dapat dilihat pada contoh-contoh berikut:

1.Paragraf Perbandingan 
Gempa yang terjadi senin (28/3) malam dengan kekuatan 8,7 skala Richter ini menghancurkan sekitar 80% wilayah tersebut. Sedikitnya 500 rumah pun runtuh dan di perkirakan penghuninya ikut tertimbun runtuhan itu. korban pun belum diketahui secara pasti jumlahya, untuk itu , pemerintah akan mengeluarkan dana bantuan untuk mengangani bencana tersebut. Prioritas kebutuhan adalah untuk makanan, kesehatan,perumahan darurat, dan lainnya.Dalam hal ini ,pemerintah tidak mengenal anggaran awal , tapi menggunakan anggaran akhir, yaitu anggaran yang tidak di tetapkan sebelumnya melaikan anghgaran yang di hitung setelah upaya penanganan bencanan.
2. Paragraf Analogi
 Mata adalah organ yang sangat penting bagi mahluk hidup  jika seorang manusia tidak bisa melihat pasti  sangat sulit untuk berjalan dan menjalani hidup Orang yang  memiliki ilmu yang tinggi namun tidak memiliki agama yang baik  maka ilmunya itu akan berjalan tak tentu arah.
3.Paragraf Contoh
Proses pengurusan surat-surat yang paling mudah ialah dengan cara “Menembak” atau ”Lewat belakang” (Tidak melalui prosedur yang berlaku). Contohnya waktu membayar pajak mobil, saya tidak mengurus sendiri, tetapi menyuruh calo yang biasa mangkal disana. Beresnya cepat sekali. Contoh lain waktu adik saya akan membuat SIM. Dia hanya memberikan uang da salinan KTP kepada calo lalu dia dipanggil untuk dipotret. Beberapa menit kemudian, SIM pun selesai. Selain itu waktu membuat akta kelahiran anak, saya hanya memerlukan waktu menunggu satu jam dengan cara memberi uang pelicin alakadarnya. Sementara itu, orang lain harus menunggu akta kelahiran anaknya beberapa jam setelah menyerahkan formulir karena tidak memberi uang pelicin.
4. Paragraf Kausal
Pemerintah pada saat ini tidak lagi menggalakan program KB (keluarga berencana) kepada masyrakat sehingga , Pertumbuhan pendunduk di Indonesia terus meningkat yang dalam satu hari saja lahir bayi sebanyak 1000 jiwa, karena pertumbuhan penduduk tidak bisa di stop tetapi hanya bisa diperlambat.
5. Paragraf Umum-Khusus
Kepedulian kepada sesama harus ditumbuhkan kembali dalam kehidupan bermasyarakat. Hal itu diwujudkan melalui adanya perasaan senasib sepenanggungan dengan sesama. Jika ada tetangga atau kerabat mengalami kesulitan, maka segeralah ulurkan bantuan. Kesulitan akan terasa mudah jika ada kebersamaan antara kita. Berikan bantuan tanpa harus diminta. Jangan biarkan ada penderitaan sementara kita nyenyak dengan kebahagiaan.
6.Paragraf Khusus-Umum
Memiliki server sendiri memiliki banyak keuntungan. Salah satunya kita dapat memanfaatkannya secara maksimal. Meskipun demikian biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar. Biaya untuk hardware saja sudah di atas Rp 10 juta, belum lagi biaya perbulan. Selain itu kita juga membutuhkan tenaga professional untuk menjadi operatornya.
7.Paragraf Kasifikasi
Berdasarkan tingkat pendidikannya, tenaga kerja yang tersedia di pasar Indonesia dapat dibagi tiga kelompok. Ketiga kelompok tersebut adalah mereka yang berpendidikan dasar (SD dan SMP), yang berpendidikan menengah, dan yang berpendidikan tinggi. Kelompok yang berpendidikan rendah lebih banyak daripada kelompok yang berpendidikan menengah atau tinggi.
8.Paragraf Definisi
Kata Enzim berasal dari bahasa Yunani enzymas yang berarti menyebabkan perubahan. Enzim inilah yang merupakan unsur pembuat apel, pisang, atau buah lainnya menjadi matang dan sampai akhirnya membusuk. Enzim terdapat pada semua organisme hidup, termasuk juga berada pada tubuh kita. Setiap reaksi kimia dan biologi yang terjadi dalam tubuh kita selalu membutuhkan enzim sebagai katalisator, yaitu zat yang memungkinkan terjadinya reaksi tetapi tidak ikut bereaksi. Enzim terdiri dari 3 golongan, yaitu enzim metabolik, enzim pencernaan, dan enzim pangan."
9.Paragraf Proses
Hingga saat ini, bantuan untuk para korban letusan gunung merapi belum merata. Hal ini bisa disaksikan di beberapa wilayah sleman. Misalnya, di Desa P. Sampai saat ini, warga Desa P hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Keadaan seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah belum merata
10.Paragraf Sudut Pandang
Aku melempar tasku kearah kasur. hari ini aku benar-benar kesal dengan semua teman sekelasku. Enak saja mereka menertawakan sepatuku yang udah buntut ini. pokoknya aku tadi dibikin malu sama temen-temen. ini salah mama! seharusnya kemarin dia membelikanku sepatu baru. andai saja kemarin dia mengabulkan permintaanku, tentu tidak akan ada kejadian seperti ini. 
11.Paragraf Klimaks
Dalam pengembangan komoditas kopi terlihat berbagai instansi yang menangani kegiatan produksi pengolahan, dan pemasaran. Pelbagai kegiatan pembinaan dalam pengembangan komoditi kopi harus didasarkan pada suatu kebijaksanaan komoditas yang konsisten dan terpadu. Kebijaksanaan produksi, pengolahan lahan, dan pemasaran-pemasaran itu harus secara konsisten dan terpadu membina peranan komoditas kopi dalam pembangunan nasional.Demikian pula untuk komoditas pertanian yang lain. Inilah yang disebut kebijaksanaan komoditas terpadu secara vertikal.
12.Paragraf Anti Klimaks
Studi mengenai pembangunan di pedesaan Indonesia dari dimensi administrasi pembangunan pada hakekatnya memerlukan studi mengenai tiga perspektif. Pertama, kita memusatkan perhatian pada keadaan sumber-sumber yang utama di sekeliling mana penduduk pedesaan harus mengorganisasi eksistensinya, khususnya ciri - ciri yang terkait dengan masalah-masalah yang berskala nasional. Kedua, sebaiknya kita mengenal faktor-faktor sosial dan ekonomi yang menstrukturkan sifat interaksi diantara penduduk pedesaan, baik selaku pribadi maupun selaku anggota dari kesatuan sosial yang berbeda. Ketiga, kita memberi perhatian kepada pemerintah ( birokrasi ) baik sebagai pencerminan dari perspektif yang pertama maupun selaku pelopor perubahan.



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar