Jumat, 24 Mei 2013

Sejarah Berdirinya FC Barcelona

Sejarah Berdiri Akademi La Masia Barcelona



Sejarah Berdiri Akademi La Masia Barcelona- Akademi sepakbola Barcelona atau banyak orang menyebutnya La Masia telah berdiri sejak tanggal 20 Oktober 1979, berawal dari ide Johan Cruyff yang ingin membuat salinan Akademi Ajax di Barcelona demi menciptakan sebuah Tim yang dapat bermain bermain dengan gaya total football ala Johan Cruyff, sebuah filsafat permainan yang sering dikaitkan sebagai komponen kunci dalam keberhasilan Barcelona meraih juara dan kemudian menjadi tempat serta daya tarik internasional sebagai gudangnya pesepakbola berbakat dari seluruh dunia serta pusat gravitasi dari permainan sepakbola modern yang menghibur. Akademi muda Barcelona ini menampung lebih dari 300 pemain muda, dan telah dipuji sejak tahun 2002 sebagai salah satu yang terbaik di dunia, dan menjadi faktor penting sukses Barcelona FC di Eropa serta timnas Spanyol di Piala Dunia serta Piala Eropa yang lalu.

  

La Masia adalah bagian penting dari klub Barcelona guna mencari dan menjaring talenta-talenta berbakat, menjadi rumah bagi mereka yang ingin mendapatkan pendidikan dan pelatihan agar suatu saat dapat menjadi bagian dari Barcelona.

Bangunan gedung dari La Masia ini adalah tempat tinggal negara kuno yang dibangun pada tahun 1702, dan sewaktu stadion Camp Nou  diresmikan pada tahun 1957, bangunan ini direnovasi dan diperluas untuk digunakan sebagai markas klub sosial. Dengan ekspansi secara bertahap, karena bangunan La Masia terlalu kecil untuk menjadi kantor pusat FC Barcelona, pada tanggal 20 Oktober 1979, La Masia diubah menjadi asrama untuk pemain muda FC Barcelona.

La Masia telah megeluarkan lebih dari 300 pemain muda, dan telah di akui sejak tahun 2002 sebagai salah satu yang terbaik di dunia, menjadi faktor signifikan dalam keberhasilan Eropa FC Barcelona serta keberhasilan tim nasional Spanyol di Piala Dunia FIFA 2010 .

“Ini adalah investasi termurah jangka panjang karena sebuah klub harus melanjutkan dan mengembangkan klubnya.” Kata Carles Folguera, yang telah menjabat sebagai Direktur Akademi Barcelona sejak tahun 2002. Di sana mereka belajar bagaimana membuat Barcelona jadi sumber kebanggaan bagi Catalans, La Masia hadir bagi mereka yang bangga dan cinta kepada klub seperti Barcelona dimana tim tersebut merupakan klub legenda dunia dan kebanggaan baik bagi bangsa Spanyol maupun Catalan.

Membantu anak-anak beradaptasi dan mengembangkan bakatnya merupakan tujuan utama didirikannya La Masia. Ketika Messi datang dalam usia 13 tahun pada tahun 2000, dia mengalami masalah dengan hormon tulang yang berarti bahwa ia memiliki ukuran tinggi badan yang tidak normal bila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Berdasarkan kondisi tersebut, maka Akademi mendatangkan Para ahli untuk segera menindak lanjuti dan sekaligus mengawasi perkembangan Messi selama di La Masia. Pada akhirnya anak muda ini terus berkembang menjadi pemain hebat dan akan terus membuat sejarah bersama Barcelona.


 
Sejarah Berdiri Akademi La Masia Barcelona

 “Sebagai seorang anak, yang mereka ajarkan adalah bahwa Anda tidak hanya bermain untuk menang tetapi untuk bertumbuh dalam kemampuan sebagai pemain,” kata Lionel Messi, yang berbagi kamar dengan seorang pemain basket. Itu karena Barca lebih dari sekedar sebuah klub sepakbola dan La Masia merupakan rumah bagi pemain hoki, bola tangan dan tim basket juga.

“Apa yang membuat La Masia berbeda adalah bahwa di sini belajar dilakukan selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu,” kata Folguera yang pernah menjadi mantan kiper Barca, yang kini telah berumur 41 kepada Reuters.

La Masia kini telah berhasil menghasilkan para pemain sepabola genius. Sepakbola jenius dengan ijazah permainan tiki taka, sebuah kata dari Spanyol yang berarti gaya yang menarik dari sepak bola, dengan menggunakan umpan pendek satu dua sambil melewati hadangan musuh. Sebanyak 16 pemain binaan asli mereka mampu tampil sebanyak 60,2 persen dari total menit yang dilalui Barcelona pada musim ini.

Mantan Pelatih tersukses Barcelona yaitu Pep Guardiola berkata "Anak-anak bergabung ke La Masia sejak berusia 13 tahun. La Masia sangat penting bagi Barcelona,Mereka mempunyai banyak anak didik dan memberikan pelajaran bermain sepakbola yang mendasar.Mengajari bermain sepakbola, menghormati rekan setim dan lawan. Bukan hanya sekolah sepakbola, namun juga sekolah untuk belajar hidup.Anda bermain karena menyukai dan menikmati itu"


Histeria La Masia

La Masia adalah cerita penantian panjang dan sebuah harapan dari sebuah klub yang ingin menghasil produk binaan sendiri. Dibawah komando Johan Crufyy filosofi sepakbola Total Football coba di rangkum dalam satu kurikulum sepakbola dahsyat. Hingga lahir generasi pertama sukses La Masia yang berhasil mempersembahkan tropi Eropa tahun 1992, nama-nama Guillerrmo Amor, Albert Ferrer dan Josep Guardiola adalah tiga nama jaminan mutu produk La Masia edisi awal.

La Masia de Academy awalnya hanya rumah batu yang bercorak rumah pertanian khas abad 18 namun bertransformasi menjadi akademi modern dan sebuah candradimuka proses industri sepakbola modern. La Masia bukan yang pertama setidaknya ajax Academy milik Ajax Amsterdam lebih dahulu sukses dengan produk lokalnya. Saya masih ingat bagaimana segerombolan anak muda yang polos berhasil mempecundangi sekelompok pemain kaliber kelas wahid yang juga tim favorti saya AC Milan di final Piala Champion Eropa 1995. Setahun kemudian anak polos yang mahir mengolah bola gaya Total Football hampir saja mengulang sukses juara dua kali sebelum di hentikan si Nyonya tua, Juventus. Sayangnya Ajax academy tidak mampu lagi melahirkan pemain kaliber kelas Seedorf, Kanu, Davids, Overmars, Kluivert dll.

Sungguh beruntung La Masia mampu mengkreasi anak-anak muda hebat seperti Messi, Xavi, Iniesta, Busquets dalam satu periode yang sama. Kekompakan mereka menghipnotis siapapun yang menonton tak peduli lawan atau kawan. Sukses Barca dan La Masia bukan proses yang instan, melainkan sebuah proses yang flowchartnya berliku-liku dan panjang. Kesabaran dan keyakinan diantara punggawa Barca lah yang berhasil memanen jerih payah penantian sebuah akademi sepakbola terbaik di jagat ini.

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA

Negara Indonesia terletak di antara:
Indonesia mempunyai 18,018 buah pulau yang tersebar di sekitar garisan khatulistiwa dan beriklim tropika. Hanya sekitar 7,000 buah pulau berpenghuni. Lima pulau yang terbesar ialah Pulau JawaSumatraKalimantanSulawesi, dan Papua, dengan Pulau Jawa mempunyai setengah daripada jumlah penduduk Indonesia yang merupakan pulau yang terpadat.
Indonesia juga terletak di atas plat tektonik. Ini bermakna bahawa Indonesia sering mengalami gempa bumi dan tsunami. Kedudukan ini juga menyebabkan Indonesia memiliki sekurang-kurang 66 buah gunung berapi, termasuk Gunung Krakatau, sebuah gunung berapi yang paling terkenal di antara Sumatera dan Jawa, tetapi kini sudah hapus.
Flora dan fauna di Indonesia amat berbeza di antara Kalimantan, Bali dan pulau-pulau barat di satu bahagian serta Sulawesi, Lombok, dan pulau-pulau yang lebih timur di bahagian yang lain. Sempadan ekologi ini digelarkan Garis Wallace, sempena nama penemunya. Garis ini sering digunakan sebagai sempadan antara Asia dan Australasia dan oleh itu Indonesia merupakan sebuah negara dwibenua.

  • KONDISI GEOGRAFIS INDONESIA
Geografi Indonesia
Indonesia memiliki sekitar 17.504 pulau (menurut data tahun 2004; lihat pula: jumlah pulau di Indonesia), sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni tetap, menyebar sekitar katulistiwa, memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana lebih dari setengah (65%) populasi Indonesia. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya dan rangkaian pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara atau kepulauan Indonesia. Indonesia memiliki lebih dari 400 gunung berapi and 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif. Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut. Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif (Ring of Fire). Terdapat puluhan patahan aktif di wilayah Indonesia.

Keadaan alam
Sebagian ahli membagi Indonesia atas tiga wilayah geografis utama yakni:
Kepulauan Sunda Besar meliputi pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi.
Kepulauan Sunda Kecil meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Kepulauan Maluku dan Irian
Pada zaman es terakhir, sebelum tahun 10.000 SM (Sebelum Masehi), pada bagian barat Indonesia terdapat daratan Sunda yang terhubung ke benua Asia dan memungkinkan fauna dan flora Asia berpindah ke bagian barat Indonesia. Di bagian timur Indonesia, terdapat daratan Sahul yang terhubung ke benua Australia dan memungkinkan fauna dan flora Australia berpindah ke bagian timur Indonesia. Pada bagian tengah terdapat pulau-pulau yang terpisah dari kedua benua tersebut.
Karena hal tersebut maka ahli biogeografi membagi Indonesia atas kehidupan flora dan fauna yakni:
Daratan Indonesia Bagian Barat dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Asia.
Daratan Indonesia Bagian Tengah (Wallacea) dengan flora dan fauna endemik/hanya terdapat pada daerah tersebut.
Daratan Indonesia Bagian Timur dengan flora dan fauna yang sama dengan benua Australia.
Ketiga bagian daratan tersebut dipisahkan oleh garis maya/imajiner yang dikenal sebagai Garis Wallace-Weber, yaitu garis maya yang memisahkan Daratan Indonesia Barat dengan daerah Wallacea (Indonesia Tengah), dan Garis Lyedekker, yaitu garis maya yang memisahkan daerah Wallacea (Indonesia Tengah) dengan daerah IndonesiaTimur.
Berdasarkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993, maka wilayah Indonesia dibagi menjadi 2 kawasan pembangunan:
Kawasan Barat Indonesia. Terdiri dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali.
Kawasan Timur Indonesia. Terdiri dari Sulawesi, Maluku, Irian/Papua, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Iklim
Indonesia mempunyai iklim tropik basah yang dipengaruhi oleh angin monsun barat dan monsun timur. Dari bulan November hingga Mei, angin bertiup dari arah Utara Barat Laut membawa banyak uap air dan hujan di kawasan Indonesia; dari Juni hingga Oktober angin bertiup dari Selatan Tenggara kering, membawa sedikit uap air. Suhu udara di dataran rendah Indonesia berkisar antara 23 derajat Celsius sampai 28 derajat Celsius sepanjang tahun.
Namun suhu juga sangat bevariasi; dari rata-rata mendekati 40 derajat Celsius pada musim kemarau di lembah Palu - Sulawesi dan di pulau Timor sampai di bawah 0 derajat Celsius di Pegunungan Jayawijaya - Irian. Terdapat salju abadi di puncak-puncak pegunungan di Irian: Puncak Trikora (Mt. Wilhelmina - 4730 m) dan Puncak Jaya (Mt. Carstenz, 5030 m).
Ada 2 musim di Indonesia yaitu musim hujan dan musim kemarau, pada beberapa tempat dikenal musim pancaroba, yaitu musim di antara perubahan kedua musim tersebut.
Curah hujan di Indonesia rata-rata 1.600 milimeter setahun, namun juga sangat bervariasi; dari lebih dari 7000 milimeter setahun sampai sekitar 500 milimeter setahun di daerah Palu dan Timor. Daerah yang curah hujannya rata-rata tinggi sepanjang tahun adalah Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, sebagian Jawa barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan delta Mamberamo di Irian.
Setiap 3 sampai 5 tahun sekali sering terjadi El-Nino yaitu gejala penyimpangan cuaca yang menyebabkan musim kering yang panjang dan musim hujan yang singkat. Setelah El Nino biasanya diikuti oleh La Nina yang berakibat musim hujan yang lebat dan lebih panjang dari biasanya. Kekuatan El Nino berbeda-beda tergantung dari berbagai macam faktor, antara lain indeks Osilasi selatan atau Southern Oscillation.

Data-data geografis
Lokasi: Sebelah tenggara Asia, di Kepulauan Melayu antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Koordinat geografis: 6°LU - 11°08'LS dan dari 95°'BT - 141°45'BT
Referensi peta: Asia Tenggara
Wilayah:
total darat: 1.922.570 km²
daratan non-air: 1.829.570 km²
daratan berair: 93.000 km²
lautan: 3.257.483 km²
Garis batas negara: SQZ
total: 2.830 km: Malaysia 1.782 km, Papua Nugini 820 km, Timor Leste 228 km
Negara tetangga yang tidak berbatasan darat: India di barat laut Aceh, Australia, Singapura, Filipina, Vietnam, Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja, Thailand, Birma, Palau
Garis pantai: 54.716 km
Klaim kelautan: diukur dari garis dasar kepulauan yang diklaim
zona ekonomi khusus: 200 mil laut
laut yang merupakan wilayah negara: 12 mil laut
Cuaca: tropis; panas, lembap; sedikit lebih sejuk di dataran tinggi
Dataran: kebanyakan dataran rendah di pesisir; pulau-pulau yang lebih besar mempunyai pegunungan di pedalaman
Tertinggi & terendah:
titik terendah: Samudra Hindia 0 m
titik tertinggi: Puncak Jaya 5.030 m
Sumber daya alam: minyak tanah, kayu, gas alam, kuningan, timah, bauksit, tembaga, tanah yang subur, batu bara, emas, perak
Kegunaan tanah:
tanah yang subur: 9,9%
tanaman permanen: 7,2%
lainnya: 82,9% (perk. 1998)
Wilayah yang diairi: 48.150 km² (perk. 1998)
Bahaya alam: banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi, kebakaran hutan, gunung lumpur, tanah longsor.
Lingkungan - masalah saat ini: penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan; polusi air dari limbah industri dan pertambangan; polusi udara di daerak perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara paling kotor ke 3 di dunia); asap dan kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan; perambahan suaka alam/suaka margasatwa; perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar yang dilindungi; penghancuran terumbu karang; pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju; pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa Timur.
Lingkungan - persetujuan internasional:
bagian dari: Biodiversitas, Perubahan Iklim, Desertifikasi, Spesies yang Terancam, Sampah Berbahaya, Hukum Laut, Larangan Ujicoba Nuklir, Perlindungan Lapisan Ozon, Polusi Kapal, Perkayuan Tropis 83, Perkayuan Tropis 94, Dataran basah
ditanda tangani, namun belum diratifikasi: Perubahan Iklim - Protokol Kyoto, Pelindungan Kehidupan Laut
Geografi - catatan: di kepulauan yang terdiri dari sekitar 17.504 pulau (6.000 dihuni); dilintasi katulistiwa; di sepanjang jalur pelayaran utama dari Samudra Hindia ke Samudra Pasifik

Letak Fisiografis

Indonesia adalah negara yang terletak pada koordinat 6°LU - 11°08'LS dan dari 95°'BT - 141°45'BT serta terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia/Oseania. Selain itu, Indonesia juga terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni rangkaian Sirkum Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania, sehingga banyak terdapat gunung dan pegunungan di Indonesia. Di Sisi kelautan, letak kelautan Indonesia sangat baik sebab wilayahnya yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar, yakni: bagian timur Indonesia berhadapan dengan Samudera Pasifik, bagian selatan Indonesia berhadapan dengan Samudera Hindia, dan bagian utara Indonesia berhadapan dengan Laut Cina Selatan.

Letak Geografis

letak geografis adalah letak suatu daerah atau suatu wilayah dilihat dr kenyataan di permukaan bumi,berdasarkan letak geografisnya, Berdasarkan letak geografisnya Indonesia berada di antara benua Asia dan benua Australia, serda berada di samudra Hindia dan samudra Pasifik, dengan demikian, wilayah Indonesia berada di posisi silang.yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan iklim dan perekonomiannya.

Letak Astronomis

Letak astronomis suatu negara adalah posisi letak yang berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang melingkari permukaan bumi secara horizontal, sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Letak astronomis Indonesia Terletak di antara 6oLU – 11oLS dan 95oBT – 141oBT Berdasarkan letak astrono- misnya Indonesia dilalui oleh garis equator, yaitu garis khayal pada peta atau globe yang membagi bumi menjadi dua bagian sama besarnya. Garis equa- tor atau garis khatulistiwa terletak pada garis lintang 0o.

       
       yaitu letak berdasarkan tinggi rendahnya suatu tempat terhadap permukaan air laut. Letak geomorfologis Indonesia berdasarkan bentuk permukaan bumi Indonesia seperti dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, dll

       Perbedaan letak geomorfologis mempunyai pengaruh
       a.    adanya suhu yang berbeda-beda mempunyai pengaruh terhadap jenis tanaman.

       b.    menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang dikandung tanah.

       c.    menentukan kepadatan penduduk; umumnya apabila geomorfologi-nya tinggi maka kepadatannya kecil, sedangkan apabila geomorfologinya rendah maka kepadatannya tinggi.

       d.    geomorfologi tinggi berbagai pembangunan sukar dilakukan seperti pemukiman, jembatan, gedung, dan jalan raya.



  • Letak Geologis


Letak geologis adalah letak suatu wilayah berdasarkan susunan batuan yang ada pada bumi. Letak geologis wilayah Indonesia adalah sebagai berikut: a.Indonesia merupakan bagian dari dua buah rangkaian pegunungan besar didunia, yaitu rangkaian Pengunungan Mediteran dan rangkaian PegununganSirkum Pasifik. b.Indonesia terletak pada pertemuan lempeng litosfer, yaitu lempeng Indonesia -Australia yang bertumbukan dengan lempeng Asia.c.Indonesia terletak pada tiga daerah dangkalan, yaitu Dangkalan Sunda,Dangkalan Sahul dan Daerah Laut pertengahan Australia Asiatis.Letak geologis inilah yang menyebabkan wilayah Indonesia banyak dijumpaigunung berapi, sehingga banyak wilayah di Indonesia yang kesuburannya cukuptinggi. Namun perlu disadari pula bahwa letak geologis yang demikian itumenyebabkan wilayah Indonesia rawan dengan bencana alam seperti gunung meletusdan gempa bumi.

a. Letak ekonomis Indonesia
Letak ekonomis adalah letak suatu negara ditinjau dari jalur dan kehidupan ekonomi negara tersebut terhadap negara lain. Letak ekonomis Indonesia sangat baik, sebab terletak antara Benua Asia dan Australia ditambah dengan beberapa tempat di sekitar Indonesia yang merupakan pusat lalu lintas perdagangan, misalnya: Kuala Lumpur dan Singapura. Negara tetangga Indonesia ini membutuhkan hasil-hasil pertanian dan hasil pertambangan yang banyak dihasilkan Indonesia. Kemungkinan Indonesia menjadi pusat pasar dunia yang besar sehingga banyak negara industri yang menanamkan modalnya di Indonesia.
b. Letak sosio-kultural Indonesia
Letak sosiokultural adalah letak berdasarkan keadaan sosial dan budaya daerah yang bersangkutan terhadap daerah di sekelilingnya.
Indonesia, secara sosiogeografis–kultural, terletak di perempatan jalan antara Benua Asia dan Australia yang terdiri dari berbagai bangsa. Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi budaya.
Secara sosiokultural, Indonesia mempunyai banyak persamaan umum dengan negara-negara tetangga. Misalnya, sama-sama merupakan negara sedang berkembang, sama-sama sedang menghadapi masalah ledakan penduduk, sama-sama berlandaskan kehidupan beragama, sama-sama bekas negara jajahan, dan sebagian besar penduduknya mempunyai persamaan ras.
Melihat kondisi-kondisi sosial tersebut, tidak mengherankan apabila bangsa-bangsa di Asia, umumnya dan Asia Tenggara, khususnya, berupaya memajukan masyarakat dan memperbaiki keadaan sosiokulturalnya. Adanya kerja sama dan kontak sosial ini dapat dilihat dengan dibentuknya ASEAN, Asean Games, dan berbagai bentuk kerja sama lainnya.


SUMBER:
http://abelpetrus.wordpress.com/geography/kondisi-geografis-dan-penduduk-indonesia/
http://abelpetrus.wordpress.com/geography/kondisi-geografis-dan-penduduk-indonesia/
http://smpn1bontang.org/exelearning/Geografi%20Kelas%208/1_letak_astronomis_letak_geografis_dan_letak_geologis_negara_indonesia.html
http://mbahkarno.blogspot.com/2012/09/pengertian-fisiografis-beserta-contohnya.html
http://ms.wikipedia.org/wiki/Indonesia#Geografi

PEMBATASASAN WILAYAH RI PERJANJIAN DAN PERMASALAHAN YANG ADA


  • INDONESIA 



Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benuaAsia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.487 pulau, oleh karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara. Dengan populasi sebesar 237 juta jiwa pada tahun 2010, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, meskipun secara resmi bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan RakyatDewan Perwakilan Daerah danPresiden yang dipilih langsung.
Ibu kota negara ialah Jakarta. Indonesia berbatasan darat dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah SingapuraFilipinaAustralia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.
Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya di Palembang menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaanHindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropayang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawahpenjajahan Belanda, Indonesia yang saat itu bernama Hindia-Belanda menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat.
Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku Jawa adalah suku terbesar dengan populasi mencapai 41,7% dari seluruh penduduk Indonesia.[9] Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.
Indonesia juga anggota dari PBB dan satu-satunya anggota yang pernah keluar dari PBB, yaitu pada tanggal 7 Januari 1965, dan bergabung kembali pada tanggal 28 September 1966 dan Indonesia tetap dinyatakan sebagai anggota yang ke-60, keanggotaan yang sama sejak bergabungnya Indonesia pada tanggal 28 September 1950. Selain PBB, Indonesia juga merupakan anggota dari ASEANAPECOKIG-20 dan akan menjadi anggota dari OECD.

  • PERBATASAN WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA dan PERMASALAHAN YANG ADA


Permasalahan di Perbatasan RI

Survei mengenai penetapan Titik Dasar atau Base Point telah dilaksanakan oleh Dishidros TNI AL pada tahun 1989 hingga 1995 dengan melakukan Survei Base Point sebanyak 20 kali dalam bentuk survei hidro-oseanografi. Titik-titik Dasar tersebut kemudian diverifikasi oleh Bakosurtanal pada tahun 1995-1997.

Pada tahun 2002, Pemerintah RI menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2002, tentang “Daftar Koordinat Geografis Titik-Titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia”, di mana di dalamnya tercantum 183 Titik Dasar perbatasan wilayah RI. Namun demikian, terlepas dari telah diterbitkannya PP 38 Tahun 2002, telah terjadi perubahan-perubahan yang tentunya mempengaruhi konstelasi perbatasan RI dengan negara tetangga seperti Timor Leste pasca referendum dan status Pulau Sipadan-Ligitan pasca keputusan Mahkamah Internasional.  
Di samping itu, patut pula dipertimbangkan untuk melakukan penge-cekan ulang terhadap pilar-pilar yang dibuat pada saatSurvei Base Point yang dilakukan pada sekitar 10 tahun lalu. Monumentasi ini perlu dilakukan sebagai bukti fisik kegiatan penetapan yang telah dilakukan serta menjadi referensi bila perlu dilakukan survei kembali di masa mendatang.
Hingga saat ini terdapat beberapa permasalahan perbatasan antara Indonesia dengan negara tetangga yang masih belum diselesaikan secara tuntas. Permasalahan perbatasan tersebut tidak hanya menyangkut batas fisik yang telah disepakati namun juga menyangkut cara hidup masyarakat di daerah tersebut, misalnya para nelayan tradisional atau kegiatan lain di sekitar wilayah perbatasan.

RI – Malaysia
Kesepakatan yang sudah ada antara Indonesia dengan Malaysia di wilayah perbatasan adalah garis batas Landas Kontinen di Selat Malaka dan Laut Natuna berdasarkan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Malaysia tentang pene-tapan garis batas landas kontinen antara kedua negara (Agreement Between Government of the Republic Indonesia and Government Malaysia relating to the delimitation of the continental shelves between the two countries), tanggal 27 Oktober 1969 dan diratifikasi dengan Keppres Nomor 89 Tahun 1969.
Berikutnya adalah Penetapan Garis Batas Laut Wilayah RI – Malaysia di Selat Malaka pada tanggal 17 Maret 1970 di Jakarta dan diratifikasi dengan Undang-undang  Nomor 2  Tahun 1971 tanggal 10 Maret 1971.  Namun untuk garis batas ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) di Selat Malaka dan Laut China Selatan antara kedua negara belum ada kesepakatan.
Batas laut teritorial Malaysia di Selat Singapura terdapat masalah, yaitu di sebelah Timur Selat Singapura, hal ini mengenai kepemilikan Karang Horsburgh (Batu Puteh) antara Malaysia dan Singapura. Karang ini terletak di tengah antara Pulau Bintan dengan Johor Timur, dengan jarak kurang lebih 11 mil. Jika Karang Horsburg ini menjadi milik Malaysia maka jarak antara karang tersebut dengan Pulau Bintan kurang lebih 3,3 mil dari Pulau Bintan.
Perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kalimatan Timur (perairan Pulau Sebatik dan sekitarnya) dan Perairan Selat Malaka bagian Selatan, hingga saat ini masih dalam proses perundingan.  Pada segmen di Laut Sulawesi, Indonesia menghendaki  perundingan batas laut teritorial terlebih dulu baru kemudian merundingkan ZEE dan Landas Kontinen. Pihak Malaysia berpendapat perundingan batas maritim harus dilakukan dalam satu paket, yaitu menentukan batas laut teritorial, Zona Tambahan, ZEE dan Landas Kontinen.
Sementara pada segmen Selat Malaka bagian Selatan, Indonesia dan Malaysia masih sebatas tukar-menukar peta illustrasi batas laut teritorial kedua negara.
RI – Thailand
Indonesia dan Thailand telah mengadakan perjanjian landas kontinen di Bangkok pada tanggal 17 Desember 1971, perjanjian tersebut telah diratifikasi dengan Keppres Nomor 21 Tahun 1972. Perjanjian perbatasan tersebut merupakan batas landas kontinen di Utara Selat Malaka dan Laut Andaman.
Selain itu juga telah dilaksanakan perjanjian batas landas kontinen antara tiga negara yaitu Indonesia, Thailand dan Malaysia yang diadakan di Kuala Lumpur pada tanggal 21 Desember 1971. Perjanjian ini telah diratifikasi dengan Keppres Nomor 20 Tahun 1972.
Perbatasan antara Indonesia dengan Thailand yang belum diselesaikan khususnya adalah perjanjian ZEE.
RI – India
Indonesia dan India telah mengadakan perjanjian batas landas kontinen di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 1974 dan telah diratifikasi dengan Keppres Nomor 51 Tahun 1974 yang meliputi perbatasan antara Pulau Sumatera dengan Nicobar.
Selanjutnya dilakukan perjanjian perpanjangan batas landas kontinen di New Dehli pada tanggal 14 Januari 1977 dan diratifikasi dengan Keppres Nomor 26 Tahun 1977 yang meliputi Laut Andaman dan Samudera Hindia.
Perbatasan tiga negara, Indonesia-India- Thailand juga telah diselesaikan, terutama batas landas kontinen di daerah barat laut sekitar Pulau Nicobar dan Andaman. Perjanjian dilaksankaan di New Delhi pada tanggal 22 Juni 1978 dan diratifikasi dengan Keppres Nomor 25 Tahun 1978. Namun demikian kedua negara belum membuat perjanjian perbatasan ZEE.
RI – Singapura
Perjanjian perbatasan maritim antara Indonesia dengan Singapura telah dilaksanakan mulai tahun 1973 yang menetapkan 6 titik koordinat sebagai batas kedua negara. Perjanjian tersebut kemudian diratifikasi dengan Undang-undang Nomor 7 tahun 1973.
Permasalahan yang muncul adalah belum adanya perjanjian batas laut teritorial bagian timur dan barat di Selat Singapura. Hal ini akan menimbulkan kerawanan, karena Singapura melakukan kegiatan reklamasi wilayah daratannya. Reklamasi tersebut mengakibatkan wilayah Si-ngapura bertambah ke selatan atau ke Wilayah Indonesia.
Penentuan batas maritim di sebelah Barat dan Timur Selat Singapura memerlukan perjanjian tiga negara antara Indonesia, Singapura dan Malaysia. Perundingan perbatasan kedua negara pada Segmen Timur, terakhir dilaksanakan pada 8-9 Februari 2012 di Bali (perundingan ke-2).
RI – Vietnam
Perbatasan Indonesia – Vietnam di Laut China Selatan telah dicapai kesepakatan, terutama batas landas kontinen pada tanggal 26 Juni 2002. Akan tetapi perjanjian perbatasan tersebut belum diratifikasi oleh Indonesia. Selanjutnya Indonesia dan Vietnam perlu membuat perjanjian perbatasan ZEE di Laut China Selatan. Perundingan perbatasan kedua negara terakhir dilaksanakan pada 25-28 Juli 2011 di Hanoi (perundingan ke-3).
RI – Philipina
Perundingan RI – Philipina sudah berlangsung 6 kali yang dilaksanakan secara bergantian setiap  3 – 4 bulan sekali. Dalam perundingan di Manado tahun 2004, Philipina sudah tidak mempermasalahkan lagi status Pulau Miangas, dan sepenuhnya mengakui sebagai milik Indonesia.
Hasil perundingan terakhir penentuan garis batas maritim Indonesia-Philipina dilakukan pada bulan Desember 2005 di Batam. Indonesia menggunakan metode proportionality dengan memperhitungkan  lenght of coastline/ baseline kedua negara, sedangkan Philipina memakai metode median line. Untuk itu dalam perundingan yang akan datang kedua negara sepakat membentuk Technical Sub-Working Group untuk membicarakan secara teknis opsi-opsi yang akan diambil.
RI – Palau
Perbatasan Indonesia dengan Palau terletak di sebelah utara Papua. Palau telah menerbitkan peta yang menggambarkan rencana batas “Zona Perikanan/ZEE”  yang diduga melampaui batas yurisdiksi wilayah Indonesia. Hal ini terbukti dengan banyaknya nelayan Indonesia yang melanggar wilayah perikanan Palau. Permasalahan ini timbul karena jarak antara Palau dengan Wilayah Indonesia kurang dari 400 mil sehingga ada daerah yang overlapping untuk ZEE dan Landas Kontinen. Perundingan perbatasan kedua negara terakhir dilaksanakan pada 29 Februari - 1 Maret 2012 di Manila (perundingan ke-3).
RI – Papua New Guinea
Perbatasan Indonesia dengan Papua New Guinea telah ditetapkan sejak 22 Mei 1885, yaitu pada meridian 141 bujur timur, dari pantai utara sampai selatan Papua. Perjanjian itu dilanjutkan antara Belanda-Ing-gris pada tahun 1895 dan antara Indonesia-Papua New Guinea pada tahun 1973, ditetapkan bahwa perbatasan dimulai dari pantai utara sampai dengan Sungai Fly pada meridian 141° 00’ 00” bujur timur, mengikuti Sungai Fly dan batas tersebut berlanjut pada meridian 141° 01’ 10” bujur timur sampai pantai selatan Papua.
Permasalahan yang timbul telah dapat diatasi yaitu pelintas batas, penegasan garis batas dan lainnya, melalui pertemuan rutin antara delegasi kedua negara. Masalah yang perlu diselesaikan adalah batas ZEE sebagai kelanjutan dari batas darat.
RI – Australia
Perjanjian Batas Landas Kontinen antara Indonesia-Australia yang dibuat pada 9 Oktober 1972 tidak mencakup gap sepanjang 130 mil di selatan Timor Leste. Perbatasan Landas Kontinen dan ZEE yang lain, yaitu menyangkut Pulau Ashmore dan Cartier serta Pulau Christmas telah disepakati dan telah ditandatangani oleh kedua negara pada tanggal 14 Maret 1997, sehingga praktis tidak ada masalah lagi. Mengenai batas maritim antara Indonesia – Australia telah dicapai kesepakatan yang ditandatangani pada 1969, 1972 dan terakhir 1997.
RI – Timor Leste
Perundingan batas maritim antara Indonesia dan Timor Leste belum pernah dilakukan, karena Indonesia menghendaki penyelesaian batas darat terlebih dahulu baru dilakukan perundingan batas maritim. Dengan belum selesainya batas maritim kedua negara maka  diperlukan langkah-langkah terpadu untuk segera mengadakan pertemuan guna membahas masalah perbatasan maritim kedua negara.
Kesimpulan:

Indonesia adalah negara yang mempunyai wilayah yang luas dan kaya akan keanekaragaman suku dan budaya, oleh karna itu kita sebagai rakyat Indonesia harus menjaga dan melestarikan wilayah, suku dan kebudayaan indonesia, walaupun negara sudah melakukan perjanjian perbatasan dengan negara-nagara lain, tetapi pada akhirnya masih saja muncul permasalahan-permasalahan yang terjadi antar Indonesia dengan negara-negara lain.

Referensi: