Ragam Bahasa Resmi (Formal)
Memanajemeni Proses Kelahiran Produk Baru
Oleh Dr. Pepey Riawati Kurnia*
Produk baru
dapat dibedakan sebagai produk yang benar-benar baru (new-to-the-world products), dapat juga merupakan lini
produk baru, atau tambahan untuk lini produk yang telah ada sebelumnya, dapat
juga merupakan hasil dari proses pengembangan produk yang telah ada, atau
produk yang merupakan buah repositioning atau dari cost reduction.
Sungguh tidak sedikit biaya yang
dikeluarkan perusahaan ketika melahirkan produk baru. Mimpinya produk tersebut
akan membuahkan keuntungan jangka panjang. Namun, pasar sering berkehendak
lain, dengan kejamnya pasar menenggelamkan produk tersebut dalam lembah
kegagalan.
Pasar yang dinamis dan sulit
diprediksi ditengarai sebagai faktor yang membuat perjalanan produk baru tidak
semulus yang dibayangkan, sehingga pemahaman yang baik dalam mengelola proses
lahirnya produk baru diharapkan dapat memperbesar peluang kesuksesan sebuah
produk ketika dilepas di pasar. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh pakar
manajemen produk baru, Robert
G Cooper, menunjukkan bahwa kelemahan pengetahuan, keterampilan, dan
kompetensi dalam manajemen pengembangan produk baru menjadi salah satu
penyebabnya. Riset lanjutan menyatakan bahwa produk yang superior dan memberikan manfaat yang unik,
berbeda dengan produk yang telah ada sebelumnya, serta memberikan nilai tambah
bagi pasar, merupakan penggerak kesuksesan sebuah produk baru.
Sebuah pertanyaan yang menggelitik,
apakah manajemen produk baru itu seni atau ilmu? Sebenarnya manajemen produk
baru merupakan cabang dari ilmu pemasaran yang berkembang pesat sejalan dengan
perkembangan inovasi dalam ranah bisnis. Selain ilmu, manajemen produk baru
juga bisa disebut seni karena sesekali menggunakan intuisi dan pengalaman
pribadi sang manajer. Jadi, manajemen produk baru bisa dikatakan merupakan
kombinasi dari ilmu dan seni. Kombinasi keduanya saling melengkapi, dan
mendukung keputusan lahirnya produk baru yang dapat diterima oleh pasar.
Pengalaman pribadi penulis sebagai
praktisi pemasaran yang bergelut dalam pengembangan produk sering kali harus
menghadapi tuntutan agar segera meluncurkan produk baru ke pasar, tentunya agar
tampil sebagai yang pertama masuk ke pasar. Untuk mempercepat produk
masuk ke pasar, akhirnya mengorbankan banyak tahapan proses pengembangan produk
yang seharusnya dilakukan. Tidak dipungkiri lagi, dalam kondisi seperti ini
intuisi sang pemilik perusahaan memegang peran penting, sehingga produk baru
bisa segera diluncurkan, ironisnya karena mengejar lebih cepat ada di pasar,
mengakibatkan tidak adanya perhitungan yang matang yang biasanya berujung pada
kegagalan.
Mengapa terjadi kecenderungan ini?
Seperti yang diungkapkan McDonough
III & Barczak, 1991; Kessler
& Chakrabarti, 1996: “ speed kills the competition”.
Percepatan pengembangan produk bisa menurunkan biaya inventory dari finished goods dan meningkatkan pangsa pasar. Namun,
kita perlu berhati-hati, ada lima tipe hidden costs jika pengembangan produk tidak
dilakukan dengan benar (Crawford, 1992). Lima tipe tersebut
adalah rendahnya profit, kesalahan akan banyak terjadi, meningkatkan biaya
sumberdaya manusia, terjadi inefisiensi karena dibawah tekanan waktu, dan kerusakan
sumberdaya pendukung perusahaan yang kompleks. Oleh karenanya, memiliki
pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan produk adalah sebuah
keniscayaan.
Tidak banyak institusi di Indonesia
yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan seputar pengembangan produk.
Untuk tingkat global saat ini ada asosiasi yang berdedikasi untuk memfasilitasi
pengembangan produk terhadap pemerhati, praktisi maupun akademisi pemasaran
yakni Product Development
Management Association (PDMA)
yang bermarkas di Amerika Serikat (www.pdma.org). PDMA sendiri telah
berpengalaman selama lebih dari 30 tahun dalam proses pengembangan pengetahuan
dan menyelenggrakan program sertifikasi internasional pengembangan produk baru.
Saat ini PPM Manajemen telah menjadi mitra PDMA.
Pertanyaan selanjutnya, lalu siapa
yang seharusnya memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang manajemen
pengembangan produk? Menilik struktur fungsional dalam organisasi di
perusahaan, tentu mereka yang memgang peran sebagai Manajer Produk, Manajer Pemasaran
dan Manajer Penelitian dan Pengembangan (Research and Development), adalah
mereka yang seharusnya memiliki pengetahuan dan keterampilan memanajemeni
proses lahirnya produk baru.
Penulis memandang sudah saatnya
semua fungsi dalam perusahaan di Indonesia memahami secara benar proses
pengembangan produk sehingga memiliki daya saing termasuk dengan produk impor.
Hal ini perlu dilakukan apabila kita menghadapi Komunitas Ekonomi ASEAN 2015
dan Kerja Sama Ekonomi Regional Terpadu (Regional Comprehensive Economic Partnership)
yang sudah di depan mata.prk/ndi/XII/12
- See more at:
http://ppm-manajemen.ac.id/memanajemeni-proses-kelahiran-produk-baru/#sthash.ilSbDqsl.dpuf
Ragam Bahasa Tidak Resmi (Non Formal)
Artikel Sumber Daya Manusia Mengenai Wirausaha
Perencanaan Perekrutan Tenaga Kerja
Apa yang dimaksud
dengan wirausaha itu?
Definisi
dari,Wirausaha adalah dimana orang yang siap mengambil resiko dengan jalan
membeli barang saat ini kemudian menjualnya kembali dengan harga yang
tidak sama pada saat membeli barang pada awal membeli
Dalam bidang
perdagangan setiap wirausahawan pasti memerlukan perencanaan kerja dan
perekrutan tenaga kerja. Mengapa demikian? Hal tersebut digunakan agar
perusahaan yang dibuat dapat dikembangkan dengan baik. Wirausahawan harus
memiliki perencanaan dan perekrutan tenaga kerja. Terutama bagi mahasiswa yang
mau merintis sebagai wirausahawan
Berikut alur
perencanaan dan perekrutan tenaga kerja :
Membuat jangka waktu
kontrak kerja dengan karyawan tetap dengan karwanan non-tetap. Ini sangat
penting, karena sebelum menjadi karyawan tetap, maka wirausahawan harus
memberikan pelatihan-pelatihan khusus, agar tidak merugikan perusahaan.
Prosedur perekrutan
yang mampu memberikan informasi mengenai pelamar yang memiliki potensi dan
kemampuan yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh perusahaan.
Menyimpan dan
menangani data pelamar yang tidak sesuai untuk suatu lowongan pekerjaan pada
saat tertentu, namun memungkinkan untuk ditempatkan pada lowongan pekerjaan
lainnya di masa yang akan datang.
Alur Proses wirausaha
perusahaan
Proses-proses yang terdapat di sistem Manajemen Perekrutan mulai dari perencanaan kebutuhan tenaga kerja hingga penerimaan karyawan baru adalah sebagai berikut:1. Alur Proses Manajemen Perekrutan
Proses bisnis Manajemen Perekrutan menjelaskan mengenai proses pemenuhan kebutuhan tenaga kerja, mulai dari perencanaan kebutuhan tenaga kerja (man power planning), pendataan dan penyeleksian pelamar hingga penempatan kandidat tersebut ke unit yang membutuhkan.
Proses-proses yang terdapat di sistem Manajemen Perekrutan mulai dari perencanaan kebutuhan tenaga kerja hingga penerimaan karyawan baru adalah sebagai berikut:1. Alur Proses Manajemen Perekrutan
Proses bisnis Manajemen Perekrutan menjelaskan mengenai proses pemenuhan kebutuhan tenaga kerja, mulai dari perencanaan kebutuhan tenaga kerja (man power planning), pendataan dan penyeleksian pelamar hingga penempatan kandidat tersebut ke unit yang membutuhkan.
2.
Pendataan pelamar meliputi data pelamar (personal data), data aplikasi
(application data), data tambahan/additional data (pendidikan/education,
riwayat pekerjaan/work experiences, kualifikasi/qualification, dan lain-lain)
hingga penilaian (appraisal) pelamar.
3.
Proses-proses dalam recruitment management terdiri atas:
• Perencanaan kebutuhan tenaga kerja untuk suatu periode tertentu.
• Pembuatan lowongan kerja.
• Seleksi pelamar eksternal.
• Perpanjangan kontrak karyawan non-tetap.
• Seleksi pelamar internal.
• Perencanaan kebutuhan tenaga kerja untuk suatu periode tertentu.
• Pembuatan lowongan kerja.
• Seleksi pelamar eksternal.
• Perpanjangan kontrak karyawan non-tetap.
• Seleksi pelamar internal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar