Resensi Film The Raid 2 (Brandal)
Sutradara : Gareth Evans
Genre : Crime, Action., Thriller
Rilis : 2014
Pemeran : Iko Uwais. Cok Simbara, Tio Pakusadewo. Kenichi Edo, Arifin Putra
RAMA (Iko Uwais) adalah seorang polisi
baru yang meninggalkan ISA, istrinya yang tengah hamil tua untuk melakukan
tugas berbahaya. Setelah berhasil mempertahankan dirinya dari 30 lantai apartemen
milik raja gembong narkotik TAMA, RAMA direkrut oleh BUNAWAR, kepala polisi
yang dikenal jujur dan mempunyai reputasi yang bersih, sebagai polisi yang
menyamar.
Di dalam penjara tersebut RAMA bertemu
dengan UCO, anak laki‐laki BANGUN, seorang bos gangster yang
sangat terpandang. UCO memiliki mimpi dan ambisi yang terlalu besar untuk
dirinya. Awalnya UCO berniat untuk memusnahkan RAMA, namun keadaan berubah
ketika RAMA menyelamatkan nyawanya dari serangan orang‐orang terpercayanya.
Lima tahun kemudian, usai sudah hukuman
penjara RAMA. Di bawah BANGUN, UCO, dan EKA, ANAK buah BANGUN yang setia, RAMA
ditarik dan bekerja di dalam dunia mereka dan dihadiahi kehidupan mewah. Sebuah
kehidupan yang berbeda ketika ISA masih bersamanya dan masih RAMA impikan.
Ambisi UCO untuk menjadi lebih dari yang
BANGUN inginkan untuknya terus membara. BEJO, seorang gangster yang sedang
melebarkan sayap dan kekuasannya, mencium kobaran ambisi UCO. Ia berhasi
membujuk dan memperalat UCO untuk mewujudkan ambisinya sendiri.
Dengan UCO dapat dikontrol seperti
boneka oleh BEJO, kekacauan tidak dapat dielakkan lagi. pembunuhan,
pengkhianatan dan korupsi terjadi. UCO kehilangan arah dan termakan oleh
keserakahannya, dan meninggalkan RAMA dengan pilihan yang sulit.
Well 150 menit tersaji dalam film The
Raid 2 Berandal. Namun tidak sedetik pun saya merasakan boring menonton nya.
Memang saya harus akui di awal film alur terasa lambat, namun setah masuk ke
paruh pertengahan film sangat mencengangkan mata dengan aksi-aksi yang tidak
terlupakan. Dari segi aksi baku hantam ada beberapa favorit saya. Fighting di
lumpur, hammer girl and baseball bat man vs rama, dan hancurnya halte busway.
Wow it’s coo men.
Sementara itu dari departement cast
sangat menjanjikan. Banyak karakter di the raid 2 yang menonjol, aktor utama
yakni iko uwais juga menunjukan perubahan yang signifikan dari film yang
pertamanya. Karakter villian juga dibuat se liar mungkin yakni The Assasin,
Baseball bat man (“Sini bola nya!”), dan Hammer Girl yang benar-benar memikat
hati saya. Para villian tersebut memiliki keunikan masing-masing. Tapi diantara
itu semua saya harus menyebut satu nama yang menurut saya memberikan penampilan
terbaik untuk The Raid 2 dan menghidupkan gejolak emosi penonton. Dia adalah
Arifin Putra. Arifin yang berperan sebagai Uco sangat berkesan, ia sangat
berhasil menjadi seorang Uco yang Ambisius, dan menghalalkan segala cara.
Tidak bisa dipungkiri film sekuel pasti
akan selalu dibanding-bandingkan dengan film pendahulunya. Ada satu hal elemen
pada film The Raid 2 Berandal ini yang menurut saya tidak di temukan seperti
film pendahulunya. Elemen tersebut adalah elemen menegangkan seperti pada film
pertama. Dimana film pertama sangat berhasil membua jantung saya dag dig dug.
Tapi ada juga elemen yang pada film pertama terasa agak janggal tapi pada film
keduanya lebih baik yaitu ada pada elemen script atau skenario. Skenario pada
film The Raid 2 Berandal ini terasa lebih luwes dan tidak kaku tidak seperti
pada film pertamanya.
In the end The Raid 2 Berandal adalah
film action yang di kemas lebih mewah, lebih berdarah, lebih kompleks dan lebih
memilukan ketimbang film pertamanya. Dan sepertinya film the raid 2 berandal
ini belum berakhir, kalau dilihat dari ending nya mungkin akan dibuat seri yang
ketiga nya. Who knows.
Kesimpulan:
Dengan penjelasan di atas rasanya sudah
tidak perlu di perjelas bahwa film ini sangat di rekomendasikan khusus nya bagi
pecinta film aksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar