Manusia
dan Cinta Kasih
Dalam perjalanan hidup manusia, tidak
akan pernah lepas dari yang namanya cinta. Cinta akan selalu ada dalam suatu
dimensi yang namanya manusia. Manusia dicipta dengan penuh cinta, dan tanpa
cinta manusia tak akan lahir. Manusia diciptakan di jagad bumi mengembangan
cinta dari tuhan sebagai khalifah di
muka bumi. Yang menjadi pertanyaan besar sekarang ini adalah pemaknaan akan
cinta dalam realitas hidup ini. Apakah cinta dimaknai sebagai sesuatu yang
fitrah yang mesti dijaga ataukah suatu wujud rasa yang mesti diagungkan.
Ketika memberikan sebuah defenisi
akan cinta, akan lahir beberapa defenisi yang tentu saja akan berbeda dari segi
substansi atau hakikat cinta itu. Hal ini dikarenakan sudut pandang yang
berbeda pula. Semakin tinggi tingkat pemahaman terhadap suatu norma atau
prilaku, akan semakin kompleks penjabaran defenisi itu.
Pemberian pemaknaan akan cinta akan
senasib dengan pemberian defenisi tadi. Defenisi yang akan mengantarkan pada
suatu substansi kadang dikaburkan oleh ego bahkan nafsu seseorang. Pemaknaan
yang salah sebagai sebuah aktualisasi dari cinta seperti pacaran akan mengantarkan
pada suatu upaya untuk mendeskreditkan cinta yang luhur sebagai fitrah
kemanusiaan. Disamping itu, pemaknaan akan cinta dengan rasa suka harus berani
dibedakan. Cinta adalah fitrah yang sifatnya abstrak sehingga perwujudannya
berada dalam area metafisik (inmaterial). Sedangkan rasa suka, adalah
wujud rasa ketertarikan kepada hal yang bersifat materi.
Opini:
-Menurut pandangan saya Manusia dan Cinta Kasih adalah suatu hal yang tidak dapat di pisahkan dari setiap insan, karna Agama pun mengajarkan bahwa setiap manusia di ciptakan berpasang-pasangan dan sudah di takdirkan memiliki Cinta Kasih bagi setiap manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar